KESIAPAN DISTANKAN KOTA DEPOK DALAM MENGHADAPI IDUL ADHA 1437 H
Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Depok telah melaksanakan Kegiatan Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Fasilitasi Penerapan Keamanan Produk Asal Hewan khusus dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha 1437 H, Kepala Distankan Kota Depok H. NUNU HERIYANA, SH.MH menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut Distankan Kota Depok menerjunkan Tim Pemeriksa yang terdiri dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok sebanyak 40 (empat puluh) orang, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) sebanyak 71 (tujuh puluh satu) orang, Kementerian Pertanian sebanyak 16 (enam belas) orang Dokter Hewan. Adapun Pemeriksaan hewan qurban dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Pemeriksaan Lapak, Pemeriksaan dilakukan dari tanggal 29 Agustus s/d 9 September 2016 dan fokusnya adalah kesehatan hewan bersifat umum, kelayakan berdasarkan ketentuan syar’i/agama (cukup umur, tidak cacat, bergizi baik) dan administrasi dilaksanakan oleh petugas Dinas Pertanian dan Perikanan dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : pedagang/lapak hewan qurban yang terdata sebanyak 454 lapak tersebar di 11 Kecamatan. Terjadi kenaikan sebesar 11,8 % dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 406 lapak, hewan qurban yang terperiksa sebanyak 28.788 ekor, terdiri dari sapi 9.699 ekor, kambing 15.116 ekor, domba 3.931 ekor dan kerbau 42 ekor. Terjadi penurunan sebesar 4,29% dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 30.077 ekor. Dalam pemeriksaan tahun ini tidak ditemukan penyakit hewan yang menular zoonosis,yang ditemukan umumnya bersifat ringan seperti sakit mata 252 ekor, sakit kulit 71 ekor, orf 136 ekor, gangguan pernafasan 194 ekor dan gangguan pencernaan 140 ekor. Hal ini disebabkan stress karena perjalanan jauh, perubahan cuaca dan kondisi lapak yang kurang memadai, selain itu terdapat pula hewan qurban yang belum cukup umur sebanyak 1,626 ekor, cacat 13 ekor dan kurus 209 ekor. Hewan qurban yang dijual di Kota Depok berasal dari daerah Depok sendiri 21.95%, Jakarta 0.12%, Jawa Barat 26.78%, Jawa Tengah 23.80%, Jawa Timur 6.66%, DIY 2.20%, Bali 10.66%, NTT 1.58%, NTB 0.0.39% dan Lampung 5.87%.