Survailans dan Pengujian Penyakit Antraks
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok bersama dengan Balai Veteriner (Bvet) Subang melakukan pengambilan sampel rutin dengan tujuan survailans dan pengujian penyakit antraks. Pengambilan sampel terdiri dari sampel ulas darah, sampel serum darah dan tanah. Pengambilan sampel ulas darah bertujuan sebagai deteksi keberadaan bakteri antraks secara mikroskopis. Pengambilan sampel serum darah bertujuan untuk melihat efektivitas vaksinasi antraks yang telah dilakukan beberapa bulan yang lalu di peternakan Kota Depok. Pengambilan sampel tanah bertujuan untuk melihat adanya cemaran spora bakteri antraks pada lingkungan yang dapat menjadi faktor penularan antraks.
Survailans dan pengujian
penyakit antraks dilakukan di 2 (dua) Kecamatan di Kota Depok, dengan data
sebagai berikut:
1. Pengambilan
ulas darah sebanyak 120 sampel, dengan rincian:
a. Kelurahan
Cimpaeun, Kecamatan Tapos, sebanyak 16 sampel
b. Kelurahan
Tapos, Kecamatan Tapos, sebanyak 61 sampel
c.
Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, sebanyak 12 ekor
d. Kelurahan
Krukut, Kecamatan Limo, sebanyak 31 ekor
2. Pengambilan
serum darah sebanyak 60 sampel, dengan rincian:
a. Kelurahan
Cimpaeun, Kecamatan Tapos, sebanyak 16 sampel
b. Kelurahan
Tapos, Kecamatan Tapos, sebanyak 46 sampel
3. Pengambilan
sampel tanah sebanyak 5 lokasi, dengan rincian:
a. Kelurahan
Cilangkap, Kecamatan Tapos
b. Kelurahan
Cimpaeun, Kecamatan Tapos
c.
Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos
d. Kelurahan
Grogol, Kecamatan Limo
e. Kelurahan
Krukut, Kecamatan Limo