Sosialisasi dan Pelatihan Artificial Lighting pada Budidaya Hidroponik di Kota Depok
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok menyelenggarakan “Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi Pertanian” dengan tema “Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi Artificial Lighting pada Budidaya Hidroponik di Kota Depok” bertempat di Wisma Hijau, Depok (23/05/23).
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok yang diwakili oleh Ir. Tinte Rosmiati selaku Sekretaris Dinas. Acara diikuti oleh 16 orang peserta yang mewakili kelompok tani di Kota Depok. Adapun narasumber kegiatan ini yaitu Bapak Mushab Nursantio dari PT Sentra Pangan Indonesia (Sentrafarm). Adanya kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu upaya memperkenalkan petani terkait teknologi artificial lighting pada Budidaya Hidroponik.
Perkembangan teknologi pada bidang Internet of Things (IoT)
semakin pesat, terutama pada bidang pertanian. Hidroponik merupakan teknik
pertanian yang menggunakan air sebagai pengganti tanah. Dengan demikian bercocok tanam secara hidroponik dapat
memanfaatkan lahan yang kecil. Prinsip dasar dari sistem hidroponik adalah
usaha untuk menyediakan nutrisi atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Sistem pertanian hidroponik dapat
dilakukan dengan membuat konsep penanaman dengan membentuk ruang-ruang tanam ke
atas (vertikal) atau yang disebut dengan pertanian vertikal. Pertanian vertikal
memiliki keunggulan dibandingkan pertanian konvensional. Hasil pertanian
konvensional tergantung pada luas lahan pertanian yang digunakan, tetapi
pertanian vertikal tidak memerlukan lahan seluas pertanian konvensional untuk
mencapai hasil yang sama karena penanaman dilakukan secara berkelompok.
Pertanian vertikal sangat sesuai untuk kondisi Indonesia saat ini dengan luasan
lahan menjadi semakin kecil karena didominasi bangunan hunian.
Konsep pertanian vertikal
membutuhkan sistem pencahayaan yang baik agar kebutuhan tanaman terhadap cahaya
dapat terpenuhi di tiap baris penanamannya. Cahaya memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan tanaman. Efek lain dari cahaya selain fotosintesis adalah
untuk mengontrol perkembangan bentuk tanaman, struktur atau morfogenesis. Pertumbuhan
tanaman yang maksimal dapat didukung dengan penyinaran dengan cahaya dengan
panjang gelombang yang sesuai. Menurut solusi pencahayaan, petani memiliki
masalah dengan intensitas cahaya yang tidak mencukupi karena kondisi alam.
Dalam rangka mendukung terciptanya pertanian vertikal yang baik perlu didukung oleh
penelitian dalam pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan atau artificial
lighting merupakan konsep menyusun baris-baris Light Emitting Diode
(LED) ditiap baris penanaman vertikal. LED disusun secara vertikal sehingga LED
dapat mengeluarkan panjang gelombang yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh
dan berkembang (Nazif, 2021). Pengembangan teknologi artificial lighting
untuk mendukung pertanian vertikal dapat menjadi solusi dalam penerapan
hidroponik.